Iwan Fals bukan hanya bisa membuat lagu kritik, tapi dia juga pakar dalam lagu bertema cinta. Namanya juga manusia yang diberi kelebihan mencintai pasangannya, apalagi sebagai seorang seniman hampir mustahil tidak membawa perasaan cinta dalam karya-karyanya.

Tapi lagu cinta Iwan Fals bukanlah lagu cinta kebanyakan seperti yang sering kita dengarkan. Lagu cinta Iwan Fals kadang ‘nyeleneh’ dan menggunakan rangkaian kata yang tidak lazim. Beberapa lirik lagu cinta Iwan Fals bahkan hampir tidak masuk akal untuk diaplikasikan sebagai rayuan cinta kepada pasangan. Namun itulah seorang Iwan Fals yang namanya dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu bertema kritik. Tema lagu cinta ala Iwan Fals sebagian adalah tema cinta gaya jalanan yang tidak sekedar mengobral rayuan setinggi langit, tetapi berbicara mengalir apa adanya.

Berikut Sembilan Rayuan Cinta Ala Iwan Fals dari berbagai lirik lagu Iwan Fals yang telah kami rangkum. (Iwan Fals Mania -sb)

9 Rayuan Cinta Ala Iwan Fals

1. Iblis Kok Baik Hati?

Kalimat ini ada dalam lirik lagu 22 Januari dari album Sarjana Muda yang rilis tahun 1981. Pada lagu ini Iwan Fals menulis bahwa pada tanggal 22 Januari dia tidak sendiri lagi sebab telah berteman/berpacaran/komitmen saling mencintai dengan iblis yang baik hati. Maksud iblis disini adalah pasangannya. Tapi pasangannya kok disebut iblis ya.. hehe.

Coba sebut pasangan Kamu dengan panggilan Iblis, bagaimana responnya. Kalau dia adalah penggemar Iwan Fals atau pernah dengar lagu ini mungkin bisa memahami, kalau tidak ya paling-paling kena gampar... hehehe...

Dua dua Januari tidak sendiri... Aku berteman iblis yang baik hati...

Lirik lengkap lagu 22 Januari


2. Meludahi Muka dan Mencongkel Bola Mata

Lagu Maaf Cintaku dari album Sugali tahun 1984 mungkin adalah lagu cinta paling sadis dari Iwan Fals. Bayangkan untuk mengatakan bahwa pasangannya begitu cantik, Iwan Fals ingin meludahi dulu wajah belahan jiwanya dan bayangkan pula untuk mengatakan indahnya mata kekasihnya, Iwan Fals sampai ingin mencongkel keluar mata pasangannya. Kalau mengatakan hal ini kepada yang disayang, mungkin kekasihmu bakal ketakutan menganggap Kamu sakit jiwa dan urusannya bisa panjang sampai ke polisi. Tapi tentu beda kalau kekasihmu suka lagu-lagu Iwan Fals, dia mungkin merasa tersanjung.

Rayuan ‘gila’ model ini kenyataannya sering dipakai penggemar Iwan Fals, dan sampai sekarang belum ada laporan ancaman kekerasan karena terinspirasi lagu ini... huhuhu...

Ingin kuludahi mukamu yang cantik... Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik... Ingin kucongkel keluar indah matamu... Agar engkau tahu memang indah matamu...

Lirik lengkap lagu Maaf Cintaku

3. Kembang Pete dan Batu Akik

Untuk mengungkapkan perasaan cinta umumnya kita memberi bunga mawar atau cincin berhias berlian. Tapi Iwan Fals memilih setangkai kembang pete dan batu akik. Lagu Kembang Pete yang ada pada album KPJ tahun 1985 menjadi sindiran bagi kaum berada coba mengingatkan bahwa cinta itu milik siapa saja. Kembang pete mudah diperoleh dan batu akik kelas pinggir jalan murah harganya. Dua item ini cukup bagi Iwan Fals untuk dijadikan persembahan cintanya yang dalam lagu ini dia mengatakan cintanya adalah cinta jalanan.

Dalam lagu ini Iwan Fals dan kelompok KPJ masih menyisipkan kritikan meski tema utamanya lagu cinta. Seperti bait yang mengatakan ‘kalau diantara kita jatuh sakit/lebih baik tak usah ke dokter/sebab ongkos dokter disini/terkait diawan tinggi’ dan juga tentang himbauan agar tidak membuat uang palsu.

Kembali tentang rayuan cinta, faktanya ada juga beberapa penggemar Iwan Fals yang memberikan kembang pete dan batu akik kepada pasangan yang dicintai. Tentu saja pasangannya sudah paham, kalau tidak mengerti ya mungkin malah dianggap pelit... hahaha...

Kuberikan padamu setangkai kembang pete... Tanda cinta abadi namun kere... Kuberikan untukmu sebuah batu akik... Tanda sayang batin yang tercekik...

Lirik lengkap lagu Kembang Pete


4. Bibirnya Dilumat Habis

Mungkin ini lagu cinta Iwan Fals yang agak vulgar sebagian liriknya. Lagu Aku Antarkan dari album Sore Tugu Pancoran tahun 1985 ini berkisah tentang lelaki yang mengantarkan pulang pasangannya setelah seminggu lamanya bersama. Tak terasa seminggu sudah waktu berlalu dan entah mereka ngapain saja... mungkin jungkir balik atau panjat tebing.. hehehe. Yang jelas pada liriknya dalam seminggu lelaki itu telah habis melumat bibir pasangannya. Dan hebatnya, pasangannya tak bosan meminta ciuman itu, wow.

Naah, jangan ngeres dulu dan langsung memvonis ini lagu tentang pasangan kumpul kebo. Iwan Fals pada saat lagu ini dirilis kayaknya telah menikah resmi, Iwan Fals nikah umur 19 tahun. Jadi mungkin lagu ini berkisah tentang pasangan sah suami istri yang sudah tentu halal saling melumat bibir. Pertanyaannya apa nggak sariawan ya seminggu penuh bibir diulek-ulek gitu yang pastinya bibir jadi memble.

Bagi yang kepingin lumat-melumat kalau belum jadi pasangan yang sah jangan asal nyosor, zina itu haram hukumnya. Nikah resmi dulu Bro/Sis, dijamin lebih enak lumatannya serta nggak dapet dosa malah dapet pahala... yahuhu...

Tak terasa seminggu... Rakus kulumat bibirmu... Tak terasa seminggu... Tak bosan kau minta itu...

Lirik lengkap lagu Aku Antarkan


5. Sekarang Cinta, Entah Esok Hari atau Lusa Nanti

Mungkin inilah lagu cinta Iwan Fals yang liriknya paling jujur. Disaat kebanyakan dari kita bergombal-gembel-ria dengan mengatakan aku cinta kamu sampai mati, cinta sampai kiamat dan sebagainya, Iwan Fals tidak. Dalam lirik lagu Entah dari album Ethiopia tahun 1986 Iwan Fals justru berkata ‘Aku cinta kau saat ini (tapi) entah esok hari atau lusa nanti”. Jujur banget kan?.

Coba praktekan lirik Iwan Fals ini kepada pasanganmu, mungkin dia akan semakin sayang atau bahkan malah melengos dan nangis guling-guling di trotoar, hehehe. Tapi jangan sok jaim lah, hayo ngaku saja kadang ada suatu waktu dimana kadar cinta kita kepada pasangan berkurang. Itu lumrah, manusia tidak ada puasnya. Tapi ya jangan lama-lama bisa jadi masalah nantinya. Lirik Iwan Fals ini jujur sekali, tapi kita bisa ambil positifnya saja deh. Jangan selalu menganggap esok hari lantas tidak lagi mencintai pasangan, tapi jadikan esok hari atau lusa nanti semakin cinta. Nah, beres kan... hohoho...

Seperti biasa aku tak sanggup berjanji... Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini... Entah esok hari... Entah lusa nanti... Entah...

Lirik lengkap lagu Entah


6. Wajah Cukup Lumayan Cuma Dapat Poin Enam

Pada lirik lagu Aku Sayang Kamu dari album berjudul sama yang rilis tahun 1986 penuh berisi rayuan-rayuan gombal tingkat tinggi. Meskipun lirik lagu ini terasa lebay namun Iwan masih berusaha mengimbangi supaya gombalannya tidak overdosis. Pada bagian akhir lagu, Iwan Fals masih bisa jujur mengatakan wajah pasangannya cukup lumayan dan dapat poin enam.

Kalau kita sih biasanya mengatakan wajah pasangan kita cantik/tampan seperti bintang film, kalau diberi nilai ya delapan atau sembilan bahkan sepuluh alias tanpa cacat. Pasangan yang dapat rayuan gombal semacam ini pasti melayang dan jadi percaya diri meski wajahnya tak beda jauh dengan sepatu boot... hihihi...

Wajah cukup lumayan dapat poin enam... Kalau nona berjalan rembulan pun padam...

Lirik lengkap lagu Aku Sayang Kamu


7. Buku Pinjam Malah Dicorat Coret

Lagu Buku Ini Aku Pinjam dari Iwan Fals terasa sekali gaya percintaan pada tahun 80-an. Lagu yang ada dalam album 1910 tahun 1988 ini berkisah tentang gaya pacaran anak sekolah pada masa itu. Kenalan di depan kantin, menunggu di halte bus untuk pergi kencan sepulang sekolah, benar-benar gaya tahun 80-an atau mungkin sampai kini ya? entahlah.

Yang kita tahu kalau sekarang sih kenalan itu banyaknya di mall atau lewat social media internet. Mau kencan ya janjian ketemu di cafe biar nggak ketahuan kalau berangkatnya nebeng truk pasir, begitu duit pasangan habis ya sudah ditinggalkan cari mangsa baru, hehe.. nggaklah itukan kerjaan orang sakit. Dan yang menarik dari lagu ini adalah tentang dipinjamnya buku pasangannya untuk dituliskan sajak indah didalamnya. Wow, yang bikin iwanfalsmania.com dulu juga begitu bro/sis, dan hasilnya diomeli dan malah dicuekin... hahaha.. buku bagus-bagus kok dicorat-coret. Kalau sekarang cukup kirim sajak rayuan via sms sambil tiduran atau sambil setor di wc, sekali ketik rayuan langsung dikirim ke beberapa orang buat cadangan... hehehe...

Buku ini aku pinjam... Kan kutulis sajak indah... Hanya untukmu seorang... Tentang mimpi mimpi malam

Lirik lengkap lagu Buku Ini Aku Pinjam


8. Banyak Uang Cinta Datang

Masih dari album yang sama 1910 tahun 1988, dalam lagu Pesawat Tempur Iwan Fals menggabungkan lirik kritis bersanding dengan tema cinta. Disini Iwan Fals memposisikan dirinya sebagai lelaki yang tidak punya uang tapi tetap semangat mengejar cinta seorang wanita. Dan lagi-lagi Iwan Fals mengungkapkan kenyataan yang ada di masyarakat pada umumnya. Bukan hanya di tahun 80-an seperti saat lagu ini rilis, tapi rupanya sampai sekarang dan sepanjang masa.

Simak lirik ‘kalau saja aku bukanlah penganggur/sudah kupacari kau’. Paham kan maksudnya. Banyak dari kita yang tidak percaya diri mengejar cinta seseorang hanya karena tidak punya materi yang bisa ditonjolkan. Dengan kata lain wanita dianggap lebih mau dipacari oleh lelaki yang berduit meski wajah lelaki itu mirip wajan teflon atau panci bakso (dalam lagu ini objeknya adalah wanita, jangan marah ya sis). Dan Iwan Fals mengkritik tentang perang yang memakan banyak biaya, dia bilang kalau dana perang untuk dirinya maka wanita incarannya akan datang bukan untuk senyum saja. Wah, trus si cewek itu mau ngapain lagi, Wan.. apa ngajak main monopoli? gawat... hahaha...

Oh oh ya andaikata dana perang buat diriku... Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum...

Lirik lengkap lagu Pesawat Tempur


9. Laki-Laki Normal Itu Menyukai Wanita

Bersyukurlah bangsa Indonesia memiliki penyanyi Iwan Fals yang statusnya normal. Iwan Fals bisa dipastikan bukan maho, homo, gay dan istilah-istilah sebangsanya.. hehehe. Selain statusnya sudah dibuktikan dalam keseharian, Iwan Fals juga menegaskan kalau dia lelaki asli bukan kw dalam lagu cintanya yang berjudul Ya Atau Tidak. Lagu cinta ini ada dalam album Belum Ada Judul tahun 1992.

Lirik lagu ini berkisah seputar rayuan Iwan Fals kepada kekasihnya yang mungkin saat itu lagi ngambek dan puasa bicara. Setelah dirayu sedemikian rupa masih saja tidak berhasil membuatnya bicara. Dan diakhir lirik, Iwan Fals menegaskan kalau dia lelaki tulen. Ah, mungkin saat itu Iwan Fals dituduh maho oleh istrinya kali ya, gan? Hahaha... entahlah ini cuma halusinasi ane saja, maaf ya mbak Yos... hahihuheho...

Tak aku pungkiri aku suka wanita... Sebab aku laki laki masa suka pria...

Lirik lengkap lagu Ya Atau Tidak


Nah... segini saja Sembilan Rayuan Cinta Ala Iwan Fals yang sudah iwanfalsmania.com kumpulkan. Tentu masih ada banyak lagi, tapi cukup sembilan saja. Sebab kalau mau nambah lagi mohon maaf ndak bisa soalnya jempol kaki lagi cantengan dan rambut ane ketombean.. lho apa hubungannya..? ndak tau.. silahkan dihubungkan sendiri...

[[..selengkapnya..]]

Anak Cendana (Pola Hidup Sederhana)

(Ini adalah salah satu lirik lagu Iwan Fals yang juga menjadi kontroversial. Pada tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat kepolisian dan sempat ditahan selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu ini bersama lagu-lagu berlirik keras lainnya pada sebuah konser. Pada masa itu disaat banyak penyanyi lain lebih memilih jalur cinta, Iwan Fals justru sangat berani ‘menantang’ lewat lirik-lirik lagunya yang pedas dan membuat penguasa saat itu berusaha ‘mendidik’ Iwan Fals. Lagu ini pada waktu itu sempat dibawakan pada konser-konser dan juga pernah di putar di sebuah stasiun radio amatir. Membaca judulnya saja kita pasti mudah memahami siapa yang dimaksud oleh Iwan Fals.)


Anak Cendana (Pola Hidup Sederhana)
Iwan Fals (1978)

Anggrek anggrek subur
Dalam taman yang berpagar peluru
Cengkeh kopi dan teh
Serta banyak pabrik di pelosok negeri ini kau punya
Tak kan habis harta tuan tuk tujuh turunan

Pola sederhana itu yang kau minta
Bagi kami hidup berdagang
Bagi kami hidup bertani
Bagi kami pegawai negeri
Bagi kami gelandangan keki
Bagi kami pelacur kelas tinggi
Serta bagi kami yang ABRI

Pola sederhana kan kami lakukan
Asal tuan sudah melakukan
Asal tuan sudah melakukan


Semar Mendem

(Lirik lagu yang sangat lama, sebelum Iwan Fals dikenal luas. Lirik ini sempat direkam bersama grup bandnya saat itu yaitu 'Amburadul' untuk menjadi sebuah lagu, namun tidak dipasarkan atau gagal. Mengapa? Baca saja liriknya!)

Semar Mendem
Iwan Fals (1978)

Dengan langkah tegap berjalan
Seorang pria gendut ubanan
Kau menyusuri lorong pasar
Dikawal ratusan kamera para wartawan
Untuk bahan obrolan buat isi koran

Gemetar para pedagang
Waktu melihat Semar datang
Mengoreksi harga makanan
Mengoreksi harga makanan

Langsung harga turun sekejap
Karena takut Semar menindak
Ibu pejabat yang ikut rombongan
Wah kebetulan mumpung ada teman
Harga barang turun dirasakan

Setelah Semar selesai
Mengoreksi harga makanan
Terpampang dalam surat kabar
Dengan resmi dia umumkan
Harga sembilan bahan pokok tiada perubahan

Ketika ku belanja di pasar
Kaget melihat harga barang
Lalu kuhampiri seorang pedagang
Dan kutanyakan

Siti Sang Bidadari

Iwan Fals, Totok Gunarto, Helmie (1978)

Bedug Maghrib berbunyi keras sekali
Waktu itu aku sudah terbuai mimpi
Mimpi bergumul mesra dengan bidadari
Yang bernama Siti

Nikmat nian aku terbuai mimpi
Lupa pintu kamar mandi untuk dikunci
Pas pukul dua pagi datang maling
Yang tahu diri

Hilang sikat gigi
Hilang pasta gigi
Hilang sabun gigi
Hilang handuk gigi
Yang hilang memang serba gigi

Tapi justru yang hilang gigi
Aku keki

Aku cinta negeri ini
Aku puja negeri ini
Aku manja negeri ini
Aku sayang negeri ini
Makanya aku buat lagu ini

Negeri kita cantik
Bagai bidadari yang bernama Siti
Sehingga banyak diincar kaum lelaki

Negeri kita nikmat
Bagai rendang Padang buatan Gozali
Sehingga banyak yang makan gak bayar terus lari

Atau mungkin ekonomi Indonesia
Sudah kemasukan para pencuri
Itu terbukti
Belum tuntasnya kasus Budiaji
Itu terbukti
Tenang tenang saja sikap POLRI !
Lindungi Tuhan, lindungi kami dari para pencuri amiin !!

Demokrasi Nasi

(Ini adalah salah satu lirik lagu Iwan Fals yang menjadi kontroversial. Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu ini bersama lagu-lagu berlirik keras lainnya pada sebuah konser di Pekanbaru. Menurut pihak keamanan, lagu semacam ini dianggap dapat mengganggu stabilitas. "Aparat keamanan nyuruh aku bikin lagu seperti lagunya Rinto Harahap dan A. Riyanto. Ya jelas dong, nggak bakalan laku!", ujar Iwan Fals sambil menyibak rambutnya. (petikan jawaban Iwan Fals diambil dari sini). Pada masa itu disaat banyak penyanyi lain lebih memilih jalur cinta, Iwan Fals justru sangat berani ‘menantang’ lewat lirik-lirik lagunya yang pedas dan membuat penguasa saat itu berusaha ‘mendidik’ Iwan Fals. Lagu ini selain pernah dibawakan pada konser-konser, juga pernah diputar di sebuah stasiun radio amatir)

Demokrasi Nasi
Iwan Fals (1978)

Ada lagi sebuah perkara
Tentang nyawa manusia
Kisah ini memang sudah lama
Tapi benar terjadi

Anak seorang menteri
Membuat onar lagi
Menembak sampai mati
Kok nggak ada sangsi?

Tentu bukan sesuai dengan undang-undang
Di negeri ini yang katanya demokrasi

Lain lagi dengan orang biasa
Bila mereka curiga
Langsung masuk penjara
Tanpa bukti nyata

Mengapa?
Mengapa?

Undang-undang tampaknya sakit perut
Tuan tolong panggilkan dokter ahli
Untuk Indonesia yang bisa hidupnya
Mungkin terkena wabah kolera

Undang-undang tampaknya sedang sakit
Tuan tolong panggilkan dokter ahli
Untuk Indonesia
Mungkin terkena wabah selesma

Kemarau

Kemarau pasti datang
Tak mungkin ditentang
Tanah kering kerontang
Ilalang terbakar
Kehidupan merindukan air

Hawa panas sampai ke sumsum
Amarah mencoba menembus hari
Tergoda bertahan
Tergoda melawan
Kekalutan melanda situasi resah

Kemarau di hati butuh dimengerti
Karena air sulit dicari
Kemarau di hati butuh dimengerti

Kemarahan menjalar berpijar pijar
Karena api datang menyambar nyambar

Berlomba, berlari
Terkapar, terinjak injak

Mengalir, bencana
Menahun, berulang

Meleleh air mata jangan disimpan
Menggantikan hujan yang diharapkan
Meleleh air mata jangan disimpan
Biarkan membasahi tanah hitam tercinta

Lapar tercampak diujung malam
Bulan bintang cemerlang hanya menyaksikan
Hukum alam berjalan menggilas ludah
Hukum Tuhan katakan “Sabar!”

Lagu Sedih

Lagu sedih anak perawan
Menunggu pacarnya datang
Didepan sebuah pertokoan
Dibawah halte penuh coretan

Lagu sedih perjaka ting ting
Ingin disebut jagoan
Melihat temannya terkapar
Mati didalam comberan

Kisah hari hari kota besar
Menghiasi hati yang diburu
Habis disapu industri
Merubah hati menjadi mesin

Lagu sedih
Berbuih buih
Lapar sayang
Ingin disayang

Lagu sedih ibu yang sepi
Sebab suaminya bosan
Mengharap belaian sayang
Yang tulus penuh pengertian

Lagu sedih bapak yang angkuh
Sebab pekerjaannya kisruh
Pergi ketempat hiburan
Menghamburkan uang curian

Kisah hari hari kota besar
Menghiasi hati yang diburu
Habis disapu industri
Merubah hati menjadi mesin

Lagu sedih
Berbuih buih
Lapar sayang
Ingin disayang

Lagu sedih
Semakin perih
Haus sayang
Ingin disayang

Kembali Ke Masa Lalu

Aku ingin kembali ke masa lalu
Berjalan dari warung ke warung
Berjalan dari rumah ke rumah
Berada disetiap tempat sampah
Begadang, main gitar, mabuk, nyanyi
Setelah itu bercanda dengan para pelacur

Aku ingin kembali ke masa lalu
Ke masa kesalahan menjadi kebanggaan
Waktu itu aku bebas aku lepas
Aku bisa teriak sekeras aku suka
Aku bisa menangis secengeng aku mau
Langkahku ringan rasanya terbang

Aku paling suka mencari perhatian
Segala cara aku lakukan
Tak ada beban tak ada dosa
Tak ada yang aku risaukan
Paling paling hanya hari depan
Dan dituduh P K I

Mencari Kata-Kata

Iwan Fals (1998)

(lagu ini dinyanyikan saat jumpa pers di depan wartawan pada tahun 1988 sebelum konser di Batang)

Kehidupan seorang manusia selalu melamun
Dan apa yang dilamunkan
Apa yang dilamunkan itu salah satu terwujud
Seperti lamunanku yang mencari kata-kata

Bangun tidur layaknya seorang petani
Kalau petani mengambil cangkul
Aku mengambil gitar dan mencari kata-kata
Dan selalu mencari kata-kata

Kata-kata sangat bermanfaat bagiku
Dan kata-kata yang membuat kehidupanku terwujud

Mencari kata-kata
Dan selalu mencari kata-kata
Tiap hari aku mencari kata-kata
Mencari kata-kata


Suhu

Iwan Fals (1997)

(Dibawakan dalam konser Iwan Fals di ITB, 1997)

Kekerasan ada batasnya
Keluwesan tak ada batasnya
Tak ada kuda-kuda yang tak bisa dijatuhkan
Karena itu geseran lebih utama

Kekuatan geseran terletak pada keseimbangan
Rahasia keseimbangan adalah kewajaran
Wajar itu kosong

Joned

Iwan Fals (1993)

( Lagu ini dibawakan pada ‘Konser Humor Musim Panas’ di TIM Jakarta 1993. Lagu tentang prajurit tua yg disingkirkan alias veteran )

Sakit hati prajurit tua Mohamad Joned
Sumpah serapah yang keluar 'monyet'
Nasibnya sial
Karirnya sial

Puluhan tahun dia lewati
Puluhan tahun dia mengabdi
Kepala buat kaki
Jurit Joned bersabarlah sampai mati

Oii jangan frustasi
Oii badanmu kurus nanti
Oii jangan iri
Jurit Joned emang mereka turunan 'nyomet'

Kembanglah sang otak
Geraklah bergerak
Bangkitlah sang nyali
Jurit Joned menyanyi lagi

Kembanglah sang otak
Geraklah bergerak
Bangkitlah sang nyali
Jurit Joned menyanyi lagi

Aua aua..au

Yang pasti hidup ini keras
Tabahlah terimalah
Lindas melindas sudah lepas landas
Lepas landas sudah tergilas gilas

Joned awas ada BOM….
Joned awas ada BOM….
Joned awas ada BOM….

Sakit hati prajurit tua Mohamad Joned
Sumpah serapah yg keluar 'monyet'
Nasibnya sial
Karirnya sial

Puluhan tahun dia lewati
Puluhan tahun dia mengabdi
Jurit Joned bersabarlah sampai mati

Jangan frustasi
Jangan iri
Jurit Joned emang mereka turunan 'MONYET'

Anissa

Iwan Fals (1986)

(Lagu ini seharusnya ada di album “Aku Sayang Kamu” (1986) tapi karena liriknya yang terlalu keras maka pihak MUSICA tidak berani menampilkan lagu tersebut. Coba cek dicover pada bagian penata musik ada kata - kata Anissa. Namun lagu ini sempat diputar di stasiun radio di Jakarta)

April pertama kali aku mulai rasa
Diperut istriku ada nafas
Saat gelisah marah dan takut menyatu
Dua belas hari aku dijamu polisi melulu

Namun semua lewatlah sudah
Batin ibu dan ayahmu selamat
Sementara Tuhan tetap teruskan niatnya
Berkembanglah benih di rahim istriku

Juli bulan keempat amuk api di Penjaringan
Hanguskan jiwa saudaramu nak
Dua puluh ribu orang dikotak katik taktik
Namun benarkah taktik hanya isyu

Tetapi ayah tak sanggup berbuat apa - apa
Sebabnya engkau tahu ayah bukan Superman
Jiwaku yang merintih melihat mereka yang gusar
Walau begitu api kian membesar

Dua belas September bulan berikutnya
Saat degup jantungmu semakin jelas
Di Tanjung Priok sana ada orang marah
Penjuru Jakarta dicumbu resah

Sementara setelah itu
Semua orang takut buang hajat juga takut
Begitu banyak kantong plastik yang tersebar
Siap janjikan maut disetiap jengkal tanah air kita

Akhir Oktober tujuh bulan usiamu
Tanpa sajen rujak tujuh rupa
Bagaimana mungkin adakan selamatan
Banyak pasar yang tutup sebab Cilandak meledak (kena mortir)

Anakku nomor dua cukup istimewa
Waktu dalam perut semua orang pada ribut
Banyaknya peristiwa menyambut tangismu
Sadarilah sadari sadarilah oh... Anissa

Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu

Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu

Sketsa Setan Yang Bisu

Iwan Fals (single 2000)

(dibawakan live pada munas Oi tahun 2000)

Transaksi narkoba ada dimana – mana
Di perkampungan, di perumahan, di pesantren, di sekolahan
Di tempat hiburan, di kejaksaan bahkan di dalam penjara sekalipun
Bagai wabah buktinya pun bercecaran di mana – mana

Operasi narkoba apakah benar – benar bisa menyelesaikan persoalan
Atau bahkan bukan malah menjadi bagian dari promosi
Narkoba adalah gaya hidup, narkoba adalah ajang bisnis
Untuk sebagian orang, narkoba adalah jalan keluar
Dari hidup yang kian hari bertambah sumpek

Bagi para pecandu, narkobalah tuhannya
Bagi para bandar, narkoba adalah bisnis yang menggiurkan
Bagi para penegak hukum, narkoba adalah ceperan yang vital
Bagi para produser, apa sih maksudnya ?

Narkoba harus ditata, agar bisa jadi devisa
Devisa jasmani, devisa rohani, devisa Negara Indonesia
Narkoba harus bersuara, punya saluran yang resmi

Agar semuanya bisa menjadi lebih jernih
Dan tidak menjadi setan membisu

Lagu ini lagu bekas pecandu
Semoga bisa menjadi solusi
Narkoba perlu pemecahan yang bermutu
Agar tidak menjadi perang abadi

Repot Nasi (sami mawon)

Iwan Fals (single 2005)

(dibawakan live di Leuwinanggung pada acara Reuni Oi 10 – 11 September 2005)

Aku mendengar suara, tak ada wajahnya
Seribu doa – doa di atas kepala
Mencari suara dari dalam qalbu
Sulit rasanya kudengar suaranya ... kudengar suara
Hanya sampai dijakun saja ... Repot nasi !!!!!

Mencari kata – kata
Mencari kata – kata
Entah dimana apakah menempel di langit – langit tenda ???
Mencari teman dalam bersilat lidah

Mencari suara
Mencari suara
Tak ada makna menyanyi saja ... menari saja
Leher bergerak pun tak apa

Tapi sebelum tidur jangan lupa berdoa
Kadang – kadang sembuhkan luka dalam diri
Doa apa saja ... nyanyi apa saja
Doa atau nyanyi .... sami mawon

Ribuan kilo ribuan kilo sekilo seribu
Ada langka seribu ... ada langka pertama
Sebelum kedua sebelum ketiga sebelum keempat sebelum kelima
Semoga mimpi indah

Mencari kata – kata ... mencari suara
Ternyata tak perlu dicari, Ia datang sendiri
Seperti warna – warni dalam lukisan kita
Ia melukis sendiri ... ia bercerita sendiri

Ia .. ia .. ia.. aku dan kau sama ... sami mawon
Mencari kata – kata tak ada koma tak ada isi
Tak ada tanda seru
Tak tanda tanya tanda kutif pun tak apa – apa
Mencari kata – kata ternyata cape juga

Maumere

Iwan Fals (Single 1993)

(Dinyanyikan di acara lelang buat Flores, 24 Januari 1993)

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih
Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur menangis
Sika ngada ende Flores Timur menangis

Lagu sedih nyanyian sedih
Irama sedih tarian sedih
Irama sedih tarian sedih

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih dan menangis
Badai tsunami dan gempa bumi

Maumere ... Maumere ...
Sika ngada ende Flores Timur bersedih dan menangis
Pikiran - pikiran kotor menyingkirlah
Hati yang kotor menyingkirlah
Maumere ... Maumere ...

Rubah

Jaman berubah keadaan tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok seakan tambah susah
Manusia berubah berubah rubah

Kasih yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang ada Ashari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Kesehatan dan hukum diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan pribadi
Pemerintah keasyikan berpolitik
Partai politik sibuk menuhankan uang
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang
Televisi sibuk mencari iklan
Sementara si Iwan menunggu giliran
Raja pane dan tendri menatap dengan mata kosong
Dimana mimpi?
Apa ditelan tsunami

Malam Sunyi

Iwan Fals / Al-Zastrouw Ngatawi (Single)

(Dinyanyikan live di TVRI di era paceklik album Iwan Fals)

Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih

Malam hening sejuk sunyi
Langit cerah menaungi
Atap kehidupan nyata
Tak tembus terpandang mata

Ini sajadah panjangku
Tunduk sujud menghadap-Mu
Bisikan asma yang agung
Taqarub mengharap ridho-Mu

Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabaarik alaih

Pancaran nur suci gerbang pengampunan
Sembah sujudku hanya pada-Mu
Jasad mengitari lingkaran yang suci
Hidup matiku hanya untuk-Mu

Allaahumma sholli wasallim wabarik alaih
Allaahumma sholli wasallim wabarik alaih

Pancaran nur suci gerbang pengampunan
Sembah sujudku hanya pada-Mu

Jasad mengitari lingkaran yang suci
Hidup matiku hanya untuk-Mu

Yaa Rabbi
Hidup matiku sembah sujudku hanya untuk-Mu

Kapal Bau Pesing

Kereta didorong matahari menghadap bulan
Orang orang tidur di gelandang kapal
Lampu lampu suar kerlap kerlip
Memberi isyarat

Mengepung imaji
Warnanya kuning dan hijau
Yang lain mengintip dari jauh

Tukang foto yang foto
Peluit kapal berbunyi
Bulan sabit pindah ke samping
Bentuknya seperti celurit melentang

Laut kotor sampah plastik limbah kaleng menari
Kapal bau pesing
Suara mesinnya seperti air mendidih
Suara mesinnya seperti air mendidih

Tali kapal dilempar
Orang orang bergegas turun
Nelayan kali menjaring ikan di kali berkali kali
Berjalan di berebatu yang lain
Kadang kadang tubuhnya setengah badan basah terendam

Di air tenang ia melempar jaring
Sebab biasanya di sana ikan ikan berenang
Dari celah celah batu ikan mengintip
Nelayan kali mandi di air deras
Dari tadi ikan belum juga didapat

Penggali pasir menggali berkali kali
Ada yang tua ada yang muda
Kemudian pasir dipisah pisah
Atas bak truk terbuka mengangkutnya ke toko

Anak anak kecil ada yang menyelam berkali kali
Sambil bercanda setelah memancing berkali kali

Aku menjemur pakaian di atas batu
Pikiran dan perasaanku dipenuhi oleh air kali
Mengambang mencari makan melawan arus berkelompok

Makna Hidup Ini

Aku tak mengerti aku tak mengerti
Apa sesungguhnya makna hidup ini
Semua yang terjadi seperti serupa
Pagi yang bernyanyi akhirnya harus pergi

Aku nyatanya tak berdaya
Ingin mencoba mengerti walau tak mengerti
Harus kujalani harus tak mengeluh
Mungkin jawabannya
Adalah persoalan itu sendiri

yaya yaya yaya
yaya yaya yaya

Halau hangat tubuhku dan alunan lagu
Menemani aku dalam perjalanan
Menyebrangi sungai menerangi lautan bosan
Pasti kunikmati rasa sepi ini

Ingin ku membagi tapi tak berbagai
Keluh kesah ini milik aku sendiri
Nyanyian ini sekedar air untuk terbakar
Sebagai kaki pelepas hati yang selalu was was

Suara sang penyelamat untuk hidup sesaat
Masuk dari jendela di bawah pintu
Bangkitkan gairah bangkitkan jiwa yang tidur
Kenyataan hidup hampir saja redup

Nyatakan Saja

Nyatakan saja apa yang terasa
Walau pahit biasanya
Jangan disimpan jangan dipendam
Merdekakan jiwa

Bersuaralah kawan
Bagai ombak dilautan
Pasti lega hatimu
Jangan lagi ragu

Bersuaralah kawan
Bagai ombak dilautan
Pasti lega hatimu
Jangan lagi ragu

Walau diam adalah emas
Yang jelas diam adalah diam
Diamlah diam kalau kau suka
Tetapi kenyataan harus dinyatakan

Katakan saja
Apa yang terasa
Jangan disimpan
Jangan dipendam

Katakan saja
Semua yang terasa

Selamat Tinggal Ramadhan

Selamat tinggal ya Ramadhan
Bulan suci bulan yang penuh berkah
Bulan dimana kita kembali dilahirkan

Sebulan penuh kita berpuasa
Menahan haus menahan lapar
Menahan keinginan yang bagaikan kuda liar

Punguti pahala yang bertebaran
Pintu maaf terbuka lebar
Kini tertutup rapat sampai datang giliran

Oh ya Ramadhan kali ini
Terasa cepat sekali
Oh ya Ramadhan kali ini
Sepi dan sedihnya sampai kedalam tulang
Sepi dan sedihnya sampai kedalam tulang

DirahimMu ada ketenangan
Hangat disini dihati ini
Tapi mengapa pergi kami masih rindu

Akhirnya sampai di hari kemenangan
Hari dimana takbir membahana
Hari dimana setan setan dibebaskan

Oh ya bayi bayi yang dilahirkan
Akankah jadi santapan sang setan ?
Oh ya hantu hantu bergentayangan
Mencari jiwa yang dipenuhi dendam

Oh Tuhan tolonglah
Lindungi kami dari kekhilafan
Oh ya Tuhan tolonglah
Ramadhan mengetuk hati
Orang orang yang gila perang


Suara Dari Jalanan

Iwan Fals (1996)

Lagu ini dibawakan Iwan Fals pada Jambore Wisata di Malimping Banten tahun 1996, Iwan Fals waktu itu didampingi Iwang Noersaid, Jaloe, Karta, Anto Baret, Oyan. Mereka tampil live. Semua yang dinyanyikan Iwan Fals saat itu adalah lagu - lagu baru semua.

Jangan pernah kau berpikir yang bukan-bukan
Apalagi menuduhku sampah jalanan
Memang benar yang kupakai dekil dan kumal
Bukan berarti aku seorang kriminal

Oh malangnya kamu
Yang menilaiku seperti itu
Oh sok taunya kamu
Pergi saja sana ke ahli jiwa

Matamu sinis memandang sepatu bututku
Bibir mencibir nyindir sambil menghindar
Jangan kau sangka hatiku akan terluka
Hinaanmu membuatku semakin kasihan

Oh usilnya kamu
Yang memandangku seperti itu
Oh kemarilah kamu
Kan kukatakan aku cinta padamu

Duduk yang manis dengarkanlah laguku
Atau ikut menyanyi ikut menyanyi sambil menari
Daripada kau menangis karena frustasi
Lebih baik kau terima niat baikku

Oh suara jalanan meruntuhkan tembok feodal
Oh suara jalanan hanya mengabdi pada hati dan Tuhan

Desir angin dan deru ombak di lautan
Seperti itulah kakiku melangkah
Kisah nelayan dan batu batu karang
Sabar dan setianya jadi pedoman

Oh jangan kata hinaan
Siksa badan Insya Allah tahan
Oh suara dari jalanan
Suara murni untukmu kawan


Aku Tak Punya Apa Apa

(Iwan Fals)

Lagu ini dilihat dari liriknya mungkin dibuat sekitar tahun 1997 atau 1998, tepatnya setelah Galang Rambu Anarki meninggal (Galang adalah putra pertama Iwan Fals, lahir 1 Januari 1982 dan meninggal 25 April 1997).
Kita semua tahu, Galang adalah kebanggaan dan harapan buat Iwan Fals. Perasaan yang mendalam karena kehilangan menyebabkan Iwan Fals menyendiri, merasa gagal sebagai orang tua. Namun pada akhirnya Iwan Fals bisa bangkit dan terus berkarya seperti sekarang.

Setelah sekian lama menunggu
Akhirnya datang juga giliranku
Setelah semuanya habis terkuras
Setelah tak ada lagi harapan

Pada saat semangatku bergolak
Pada saat nafsuku mendidih
Aku jatuh impianku hancur berkeping – keping
Sampai aku tak berani lagi berharap

Aku jalani saja hidup ini tanpa suka tanpa duka
Dari waktu dari waktu aku tak mau tahu
Kini kau datang menggodaku untuk bercerita
Lalu kuceritakan saja semua yang kutahu

Aku tak punya apa – apa
Bukan aku mengeluh apalagi mengiba
Memang aku punya apa – apa
Kuceritakan itupun karena kau minta

Kadang aku merasa masihkah aku menjadi manusia
Kadang aku berpikir benarkah aku tersingkir
Sedangkan pintu – pintu sudah terbuka
Cerita pun belum berakhir

Aku tak ingin apa – apa
Bukan aku berontak apalagi menghina
Memang aku tak ingin apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta

Aku tak bisa apa – apa
Bukan aku merendah apalagi jumawa
Memang aku tak bisa apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta
[[..selengkapnya..]]

Lagu-lagu yang dinyanyikan Iwan Fals baik solo album maupun dinyanyikan bersama format group banyak memuat lirik yang istimewa, baik ciptaannya sendiri maupun dari orang lain. Lagu lagu Iwan Fals ini beberapa diantaranya adalah rangkaian kata yang indah dan menjadi kalimat penuh makna.

Berikut adalah 100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk. Meskipun ini hanyalah sedikit dari kutipan lirik lirik lagu Iwan Fals yang sempat kami kumpulkan. Simak dan resapilah makna yang terkandung didalamnya. Semoga hari-hari kita menjadi lebih berguna.


100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk

1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)

2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Iwan Fals Opini 1982)

4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Iwan Fals Sugali 1984)

5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album Iwan Fals Sugali 1984)

6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album Iwan Fals Sore Tugu Pancoran 1985)

7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Iwan Fals Ethiopia 1986)

8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Iwan Fals Ethiopia 1986)

9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar - album Iwan Fals Lancar 1987)

13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)

14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak - album Iwan Fals 1910 1988)

15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album Iwan Fals 1910 1988)

16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album Iwan Fals 1910 1988)

17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan Fals 1910 1988)

18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album Iwan Fals 1910 1988)

19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)

20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa 1989)

21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album Iwan Fals Swami 1989)

22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album Iwan Fals Swami 1989)

23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)

24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)

25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)

26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami 1989)

27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Iwan Fals Cikal 1991)

36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album Iwan Fals Cikal 1991)

37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album Iwan Fals Cikal 1991)

38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album Iwan Fals Cikal 1991)

39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)

41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu - album Iwan Fals Hijau 1992)

45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Iwan Fals Hijau 1992)

46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album Iwan Fals Hijau 1992)

47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)

48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau 1992)

49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album Iwan Fals Hijau 1992)

50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)

51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)

52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)

53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)

54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Iwan Fals Orang Gila 1994)

60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Iwan Fals & Sawung Jabo Anak Wayang 1994)

61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)

62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Iwan Fals Mata Hati 1995)

63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)

64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)

65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)

66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)

67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)

68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album Iwan Fals Suara Hati 2002)

69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album Iwan Fals Suara Hati 2002)

70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album Iwan Fals Suara Hati 2002)

71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)

72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals Suara Hati 2002)

73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006 - album Iwan Fals Keseimbangan 2010)

85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)

86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)

87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album Iwan Fals 50:50 2007)

88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album Iwan Fals 50:50 2007)

89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album Iwan Fals 50:50 2007)

90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album Iwan Fals 50:50 2007)

91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album Iwan Fals 50:50 2007)

92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)

93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)

94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)

97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)

98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)

99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)

100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)
[[..selengkapnya..]]

BIografi Iwan fals.

Aku lahir tanggal 3 September 1961. Kata ibuku, ketika aku berumur bulanan, setiap kali mendengar suara adzan maghrib aku selalu menangis. Aku nggak tau kenapa sampai sekarang pun aku masih gambang menangis. Biar begini-begini, aku orangnya lembut dan gampang tersentuh. Sebagai contoh, menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses lalu medapatkan penghargaan atas prestasinya, aku pun bisa menangis. Melihat seorang ibu yang menunjukkan cinta kasihnya pada anaknya, juga bisa membuat aku tersentuh dan lalu menangis.

Bicara perjalanan karir musikku, dimulai ketika aku aktif ngamen di Bandung. Aku mulai ngamen ketika berumur 13 tahun. Waktu itu aku masih SMP. Aku belajar main gitar dari teman-teman nongkrongku. Kalau mereka main gitar aku suka memperhatikan. Tapi mau nanya malu. Suatu hari aku nekat memainkan gitar itu. Tapi malah senarnya putus. Aku dimarahi.

Sejak saat itu, gitar seperti terekam kuat dalam ingatanku. Kejadian itu begitu membekas dalam ingatanku.

Dulu aku pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Kebetulan di sana ada saudara orang tuaku yang nggak punya anak. Karena tinggal di negeri orang, aku merasakan sangat membutuhkan hiburan. Hiburan satu-satunya bagiku adalah gitar yang kubawa dari Indonesia. Saat itu ada dua lagu yang selalu aku mainkan, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya.

Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji. Kalau di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, aku cuma menenteng gitar kesayanganku. Dalam perjalanan dalam pesawat dari Jeddah ke Indonesia, pengetahuan gitarku bertambah. Melihat ada anak kecil bawa gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiriku dan meminjam gitarku. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Soalnya suara gitarku fals. "Kok kayak gini steman-nya?" tanyanya. Waktu itu, meski sudah bisa sedikit-sedikit aku memang belum bisa nyetem gitar. Setelah membetulkan gitarku, pramugari itu lalu mengajariku memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.

Waktu sekolah di SMP 5 Bandung aku juga punya pengalaman menarik dengan gitar. Suatu ketika, seorang guruku menanyakan apakah ada yang bisa memainkan gitar. Meski belum begitu pintar, tapi karena ada anak perempuan yang jago memainkan gitar, aku menawarkan diri. "Gengsi dong," pikirku waktu itu. Maka jadilah aku pemain gitar di vokal grup sekolahku.

Kegandrunganku pada gitar terus berlanjut. Saat itu teman-teman mainku juga suka memainkan gitar. Biasanya mereka memainkan lagu-lagu Rolling Stones. Melihat teman-temanku jago main gitar, aku jadi iri sendiri. Aku ingin main gitar seperti mereka. Daripada nggak diterima di pergaulan, sementara aku nggak bisa memainkan lagu-lagu Rolling Stones, aku nekat memainkan laguku sendiri. Biar jelek-jelek, yang penting lagu ciptaanku sendiri, pikirku.

Untuk menarik perhatian teman-temanku, aku membuat lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, merusak lagu orang. Mulailah teman-temanku pada ketawa mendengarkan laguku.

Setelah merasa bisa bikin lagu, apalagi bisa bikin orang tertawa, timbul keinginan untuk mencari pendengar lebih banyak. Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, aku datang untuk menyanyi. Dulu manajernya Engkos, yang tukang bengkel sepeda motor. Karena kerja di bengkel yang banyak didatangi orang, dia selalu tahu kalau ada orang yang punya hajatan.

Di SMP aku sudah merasakan betapa pengaruh musik begitu kuat. Mungkin karena aku nggak punya uang, nggak dikasih kendaraan dari orang tua untuk jalan-jalan, akhirnya perhatianku lebih banyak tercurah pada gitar. Sekolahku mulai nggak benar. Sering bolos, lalu pindah sekolah.

Aku merasakan gitar bisa menjawab kesepianku. Apalagi ketika sudah merasa bisa bikin lagu, dapat duit dari ngamen, mulailah aku sombong. Tetapi sesungguhnya semuanya itu kulakukan untuk mencari teman, agar diterima dalam pergaulan.

Suatu ketika ada orang datang ke Bandung dari Jakarta. Waktu itu aku baru sadar kalau ternyata lagu yang kuciptakan sudah terkenal di Jakarta. Maksudku sudah banyak anak muda yang memainkan laguku itu. Malah katanya ada yang mengakui lagu ciptaanku.

Sebelum orang Jakarta yang punya kenalan produser itu datang ke Bandung, aku sebetulnya sudah pernah rekaman di Radio 8 EH. Aku bikin lagu lalu diputar di radio itu. Tapi radio itu kemudian dibredel.

Setelah kedatangan orang Jakarta itu, atas anjuran teman-temanku, aku pergi ke Jakarta. Waktu itu aku masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Sebelum ke Jakarta aku menjual sepeda motorku untuk membuat master. Aku tidak sendirian. Aku bersama teman-teman dari Bandung: Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul.

Kami lalu rekaman. Ternyata kasetnya tidak laku. Ya, sudah, aku ngamen lagi, kadang-kadang ikut festival. Setelah dapat juara di festival musik country , aku ikut festival lagu humor. Kebetulan dapat nomor. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humorku lalu direkam, diproduseri Handoko. Nama perusahaannya ABC Records. Aku rekaman ramai-ramai, sama Pepeng (kini pembawa acara kuis Jari-jari, jadi MC, dll), Krisna, dan Nana Krip. Tapi rekaman ini pun tak begitu sukses. Tetap minoritas. Hanya dikonsumsi kalangan tertentu saja, seperti anak-anak muda.

Akhirnya aku rekaman di Musica Studio. Sebelum ke Musica, aku sudah rekaman sekitar 4 sampai 5 album. Setelah rekaman di Musica itu, musikku mulai digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani Willy Soemantri.







Iwan Fals

Nama asli: Virgiawan Listanto
Nama populer: Iwan Fals
Nama panggilan: Tanto
Tempat tgl. lahir: Jakarta, 3 September 1961
Alamat sekarang: Jl. Desa Leuwinanggung No. 19 Cimanggis,
Bogor Jawa Barat - Indonesia












Pendidikan

SMP 5 Bandung,
SMAK BPK Bandung,
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP),
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Orang tua: Lies (ibu), alm. Sutopo (ayah)

Isteri: Rosanna (Mbak Yos)

Anak:
Galang Rambu Anarki (almarhum)
Anissa Cikal Rambu Basae
Rayya Rambu Robbani

Hobi: sepakbola, karate
[[..selengkapnya..]]

Copyright 2010 Lapau Langkok